Tuesday, July 15, 2014

Performan Mesin Yamaha MIO

          Yamaha Mio skuter matic trand dan keren dengan mesin full otomatis khas skuter dipasangkan di sepeda motor ini, berkapasitas 113 cc cukup bertenaga dan pas dengan pasar Indonesia. Transmisi otomatis menjadi poin utama dalam kampanye penjualan dengan jargon 'otomatis dahulu' dengan maksud untuk menunjukan kepada konsumen bahwa Mio lebih dahulu diproduksi dibandingkan saingan-saingan terberatnya, Honda Vario dan Suzuki Spin.
Namun buat kamu yang masih belum puas dengan performa atau tenaga yang dimiliki oleh Yamaha Mio ini,Berikut beberapa langkah untuk membuat Yamaha Mio Jadi Lebih Kencang Tanpa Bore Up yang bisa kamu coba sendiri. 

Untuk urusan upgrade tanpa bore-up, biasanya pengerjaan lebih banyak terkonsentrasi pada silinder head. Kelar bagian atas, baru setingan menjalar ke bagian lain. Mau tau lengkapnya?

Roller
Menurunkan bobot roller jadi langkah untuk menyelaras­kan setingan upgrade performa non bore-up yang sudah dibuat. Enggak perlu terlalu banyak penurunan bobot roller-nya. Cukup lebih ringan 2 gram dari roller standar bawaan skutik

Noken As
Buka tutup klep juga mesti disesuaikan. Untuk hal tersebut, langkah paling mudah adalah dengan mengganti noken as standar dengan yang racing. “Itu rumus sederhana bagi mereka yang pakai Yamaha Mio. Buat pengguna Honda BeAT, treatment-nya bisa lebih sederhana lagi,” jelas Ditto.

Masih kata Ditto, cukup setel ulang kerenggangan klep. Dengan fuller gauge, setting ulang klep inlet pada angka 0,15-0,20 mm dan bagian exhaust dibikin rapat (0,07-0,1 mm).

Porting
Dalam kondisi yang masih standar dinding pada lubang inlet maupun exhaust, teksturnya seperti kulit jeruk. Oleh mekanik hal tersebut dianggap sebagai penghambat alur gas masuk maupun keluar.
Supaya proses masuknya bahan bakar ke ruang bakar dan proses keluarnya jadi lancar, bagian tersebut mesti dibuat halus dan rata. Untuk proses menghaluskan dan meratakan, biasanya mekanik melakukan teknik porting

Knalpot
Dengan metode non bore-up untuk upgrade performa skutik, enggak mengharuskan pakai knalpot racing. Namun agar proses pembuangannya lebih lancar, knalpot bawaan motor mesti dimodifikasi. “Bila enggak mau knalpot standar pabrik yang diobok-obok, bisa juga dilakukan ganti knalpot aftermarket yang standar bobok,” kata ayah 1 anak itu.

Spuyer
Seting ulang spuyer, tergantung dengan keinginan dari si pengguna skutik tersebut. Bila masih ingin mempertahankan penggunaan filter udara, maka setingan spuyernya dibuat kering. Tapi bila maunya open filter, mau tidak mau perbandingan spuyernya dibuat basah. “Soal berapa angka ukuran spuyernya, mesti trial and error. Enggak bisa 1 perbandingan main jet dan pilot jet, bisa dipakai pada semua skutik,” terang Ditto.

Kompresi
Meningkatkan rasio kompresi pada mesin skutik, akan membuat power meningkat. Begitu gas dibuka, peningkatan mesin skutik yang perbandingan kompresinya dinaikkan terasa dari rpm bawah sampai atas. “Buat Yamaha Mio yang pistonnya cekung, cara menaikkan kompresinya bisa dengan melakukan papas silinder head. Enggak usah banyak-banyak, untuk skutik harian cukup 1-1,5 mm saja,” terang Ditto.

No comments: